Kamis, 28 Juli 2016

BAGAIMANA ENGKAU MEMANDANG GURU MU . . .???!!!


.
InsyaAllah bila membaca sampai akhir di beri kefahaman hingga merasuk di relung hati terdalam, itu pun sebaiknya harus menanggalkan semua keAKUan, agar NUR dan FUTUH itu serasa layaknya di rumah sendiri.
.
tetaplah menjadi pribadi seorang santri yang kuat dari segala godaan dan kemaksiatan, meskipun kalian mesti duduk di antara para pecandu dunia.
.
menukil dari kamad MTs NURUL HASAN Sumberagung Ngraho Bojonegoro "Islamic Boarding School" => Kang Muslimin Abdul Azis :
.
Seberapa persen kita memulyakan guru. Sedemikian persen juga ilmu yg kita dapatkan.
.
Lek di teruske....
Sepiro oleh mu mancepke ke aliman wong alim semono ilmu seng bakal di olehi...
.
Kalau di teruskan tafsirkan.
Seberapa dalam anggapan kita kepada teman yg alim sebegitu pula ilmu yg bisa kita serap darinya.
.
Masuknya ilmu dalah terbukanya hijab kesombongan dalam diri kita keAKUan kita untuk kemudian menundukan diri dan meninggikan sang alim pada posisi kealiman itu sendiri.
=======
.
menukil dari Gus Najih Ibn Abdil Hameed Kepala MA Daarul Istiqomah kepohmbaru bojonegoro :
.
Sakpiro mulyane guru nang atimu, sak munu iku ilmu sing bakal kon terimo.
.
Jika menurutmu gurumu biasa biasa saja (meskipun sebenarnya sangat alim) maka sangat sedikit ilmu yg akan kau dapat darinya.
........
ﻋﻘﻮﻕ ﺍﻟﻮﺍﻟﺪﻳﻦ ﺗﻤﺤﻮﻩ ﺍﻟﺘﻮﺑﺔ ﻭﻋﻘﻮﻕ ﺍﻻﺳﺘﺎﺫﻳﻦ ﻻ ﻳﻤﺤﻮﻩ ﺷﻲﺀ ﺍﻟﺒﺘﺔ
.
" Durhaka kepada orang tua dosanya bisa hapus oleh taubat, tapi durhaka kepada ustadzmu tidak ada satupun yg dapat menghapusnya
========
.
menukil dari Gus Tahta Filaya Firdaus Fadhlullah semarang :
" " Durhaka kepada orang tua dosanya bisa di hapus oleh taubat, tapi durhaka kepada gurumu tidak ada satupun yg dapat menghapusnya ".
ﻋﻘﻮﻕ ﺍﻟﻮﺍﻟﺪﻳﻦ ﺗﻤﺤﻮﻩ ﺍﻟﺘﻮﺑﺔ ﻭﻋﻘﻮﻕ ﺍﻻﺳﺘﺎﺫﻳﻦ ﻻ ﻳﻤﺤﻮﻩ ﺷﻲﺀ ﺍﻟﺒﺘﺔ
'Uqûqul wâlidain tamchûhut taubah, wa 'uqûqul ustâdzîn lâ yamchuhu syai-un albattah.
.
شيخك مرب روحك
Gurumu Pembimbing Jiwamu
فَذَاكَ مُرَبِّ الرُّوْحِ وَالرُّوْحُ جَوْهَرُ # وَهَذَا مُرَبِّ الْجِسْمِ وَالْجِسْمُ كَالصَّدَفْ
Guruku adalah pembimbing jiwaku dan jiwa adalah laksana mutiara, sedangkan orang tuaku adalah pembimbing badanku dan badan bagaikan kerangnya.
*Guru adalah pembimbing jiwa dan jiwa adalah mutiara, sedangkan orangtua adalah pembimbing raga dan raga adalah tempat mutiara.
(Ngaji Alãlã)
=======
dari Gus Idris Al-Marbawy
.
Al Imam Ali bin Hasan al Aththas mngatakan :
ﺍﻥ ﺍﻟﻤﺤﺼﻮﻝ ﻣﻦ ﺍﻟﻌﻠﻢ ﻭﺍﻟﻔﺘﺢ ﻭﺍﻟﻨﻮﺭ ﺍﻋﻨﻲ ﺍﻟﻜﺸﻒ ﻟﻠﺤﺠﺐ، ﻋﻠﻰ ﻗﺪﺭ ﺍﻻﺩﺏ ﻣﻊ ﺍﻟﺸﻴﺦ ﻭﻋﻠﻰ ﻗﺪﺭ ﻣﺎ ﻳﻜﻮﻥ ﻛﺒﺮ ﻣﻘﺪﺍﺭﻩ ﻋﻨﺪﻙ ﻳﻜﻮﻥ ﻟﻚ ﺫﺍﻟﻚ ﺍﻟﻤﻘﺪﺍﺭ ﻋﻨﺪ ﺍﻟﻠﻪ ﻣﻦ ﻏﻴﺮ ﺷﻚ
.
" Memperoleh ilmu, futuh dan cahaya (maksudnya terbukanya hijab2 batinnya), adalah sesuai kadar adabmu bersama gurumu. Kadar besarnya gurumu di hatimu, maka demikian pula kadar besarnya dirimu di sisi Allah tanpa ragu ".(al Manhaj as Sawiy : 217)
.
Imam Nawawi ketika hendak belajar kepada gurunya, beliau selalu bersedekah di perjalanan dan berdoa, " Ya Allah, tutuplah dariku kekurangan guruku, hingga mataku tidak melihat kekurangannya dan tidak seorangpun yg menyampaikan kekurangan guruku kepadaku ". (Lawaqih al Anwaar al Qudsiyyah : 155)
.
Beliau pernah mengatakan dalam kitab At Tahdzibnya :
ﻋﻘﻮﻕ ﺍﻟﻮﺍﻟﺪﻳﻦ ﺗﻤﺤﻮﻩ ﺍﻟﺘﻮﺑﺔ ﻭﻋﻘﻮﻕ ﺍﻻﺳﺘﺎﺫﻳﻦ ﻻ ﻳﻤﺤﻮﻩ ﺷﻲﺀ ﺍﻟﺒﺘﺔ
.
" Durhaka kepada orang tua dosanya bisa dihapus oleh taubat, tapi durhaka kepada gurumu tidak ada satupun yg dapat menghapusnya ".
.
Habib Abdullah al Haddad mengatakan " Paling bahayanya bagi seorang murid, adalah berubahnya hati gurunya kepadanya. Seandainya seluruh wali dari timur dan barat ingin memperbaiki keadaan si murid itu, niscaya tidak akan mampu kecuali gurunya telah ridha kembali ". (Adaab Suluk al Murid : 54)
.
Seorang murid sedang menyapu madrasah gurunya, tiba2 Nabi Khidir mendatanginya. Murid itu tidak sedikitpun menoleh dan mengajak bicara nabi Khidhir. Maka nabi Khidhir berkata, " Tidakkah kau mengenalku ?. Murid itu menjawab, " ya aku mengenalmu, engkau adalah Abul Abbas al Khidhir ". Nabi Khidhir, " kenapa kamu tidak meminta sesuatu dariku ?". Murid itu menjawab, " Guruku sudah cukup bagiku, tidak tersisa satupun hajat kepadamu ". (Kalam al Habib Idrus al Habsyi : 78)
.
Al Habib Abdullah al Haddad berkata, " Tidak sepatutnya bagi penuntut ilmu mengatakan pada gurunya, " perintahkan ini, berikan aku ini !", karena itu sama saja menuntut untuk dirinya. Tapi sebaiknya dia (murid) seperti mayat dihadapan pemandi mayat.
.
pertanyaannya
apakah itu berlaku kepada semua guru
atau guru yang bagaimana yg di maksudkan...???
.
jawaban
1. mungkin IYA mungkin juga tidak...
2. karena menurut putra pengasuh yang di maksud guru itu.... adalah orang yang memiliki minimal 3 dari 5 hal pribadi seorang guru, 5 itu adalah
a. ilmuha bila sanady
b. zahidun aniddunya
c. qolby binurihil basyiroh
d. rohimun ala dhoifil iman
e. roufun bil fuqoro wal masakin.
5 hal yang sangat langka bagi seorang mu'allim di Zaman ini, bahkan menurut beliau menukil dari bahasa bib Takhesi Kanishiro " yang ada sekarnag ini TUKANG GURU" tak heran bila hanya di sebut pengajar, dan yang memiliki minimal 3 dari 5 kebanyakan adalah mu'allim di lingkungan pesantren. maka berbahagialah kalian para murid yang belajar di lingkungan pesantren karena ilmu yg kalian dapatkan sanadnya sambung sampai rosulullah.
.
belajar itu adalah transfer akhlak bukan pemberian wawasan " TIDAK ADA ILMU BILA SESEORNAG ITU TIDAK MEMILIKI AKHLAK.
.
.
Foto pengasuh PP-PPSNH Begodo Sumberagung Yanti Ngraho Bojonegoro .
klik FP : Pasuran Putu Santri NH
.
.